Operator dan Operand
Operator adalah symbol yang mengolah nilai pada operand dan menghasilkan
nilai baru.
Contoh: D = A + Z
|
Bedasarkan jumlah operand, operator dibagi menjadi 3, yaitu :
1.
Unary, melibatkan 1 operand
2.
Binary, melibatkan 2 operand
3.
Ternary, melibatkan 3 operand
Operator Aritmatika
Operator Unary
Operator
|
Keterangan
|
+
|
Tanda Plus
|
–
|
Tanda Minus
|
Operator Binary
Operator
|
Keterangan
|
*
|
Perkalian
|
/
|
Pembagian
|
%
|
Sisa pembagian
|
+
|
Penjumlahan
|
–
|
pengurangan
|
Hierarki Operator Aritmatika
Urutan operator aritmatika:
Operator
|
Keterangan
|
* atau /
|
Tingkatan operator sama, pengunannya
tergantug letak, yang didepan didahulukan
|
%
|
Sisa pembagian
|
+ atau –
|
Tingkatan operator sama, penggunannya
tergantung letak, yang didepan didahulukan
|
Contoh
A = 9+3*4/5
B= (9+3)*4/5
Operator Penambah dan Pengurangan
sebagai penyedehanaan, juga dapat digunakan operator penambah (increment)
dan pengurang (decrement).
Operator
|
Keterangan
|
+
|
Penambahan
|
-
|
Pengurangan
|
Peletakkan “++” atau “—“ dapat diletakkan atau di belakang variable. Bentuk
penulisan notasi:
·
A++ atau ++A
·
A— atau –A
Jika diletakkan didepan variable, maka proses penambahan atau pengurangan
akan dilakukan sesaat sebelum atau langsung paa saat menjumpai ekspresi ini,
sehingga nilai variable tadi akan langsung berubah begitu ekspresi ini
ditemukan. Sedangkan jika diletakan dibelakang variable, maka proses penambahan
atau pengurangan akan dilakukan setelah ekspresi ini diumpai atau nilai
variable akan tetap pada saat ekspresi ini ditemukan.
Operator Relasi
Operator relasi digunakan untuk membandinkan sebuah nilai. Hasil perbandngan:
nilai 1 (True) dan 0 (False).
Tabel Operasi Relasi
Operator
|
Keterangan
|
==
|
Sama dengan (bukan pemberi nilai)
|
!=
|
Tidak sama dengan
|
>
|
Lebih dari
|
<
|
Kurang dari
|
>=
|
Lebih dari sama dengan
|
<=
|
Kurang ari sama dengan
|
Operator Logika
Operator logka digunakan untuk menghubungkan dua buah operasi relasi
menjadi sebuah ungkapan kondisi. Hasil dari operator logika ini menghasilkan
nilai numeric 1 (True) dan 0 (False).
Table Operator Logika
Operator
|
Keterangan
|
&&
|
Operator Logika AND
|
| |
|
Operator Logika OR
|
!
|
Operator Logika NOT
|
1.
Operator logika (AND) digunakan untuk
menghubungkan dua/lebih ekspresi relasi, akan dianggap BENAR, bila semua
ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai BENAR.
2.
Operator Logika (OR) dignakan untuk menghubungkan
dua/lebih ekspresi relasi, akan dianggap SALAH, bila semua ekspresi relasi yang
dihubungkan bernilai salah.
3.
Operator Logika NOT akan memberikan nilai
kebalikan dari ekspresi yang disebutkan jika jika nilai yang disebutkan benrnilai
BENAR maka akan menhasilkan nilai SALAH, begitu pula sebaliknya.
Operator Bitwise digunakan untuk memanipulasi data dalam bentuk bit.
Operator
|
Keterangan
|
~
|
Bitwise NOT
|
<<
|
Bitwise Shift Left
|
>>
|
Bitwise Shift Right
|
&
|
Bitwise AND
|
^
|
Bitwise XOR
|
|
|
Bitwise OR
|
·
Operator Bitwise <<, digunakan untuk menggeser sejumlah bit ke kiri.
·
Operator Bitwise >>, digunakan untuk menggeser sejumlah bit ke kanan.
·
Operator Bitwise & (And) digunakan untuk membandingkan bit dari dua
operand.
·
Operator Bitwise | (Or) digunakan untuk membandingkan bit dari dua operand.
·
Operator Bitwise ^ (XOR) digunakan untuk membandingkan bit dari dua
operand.
Contoh Codingan Operator
#include
<iostream>
using namespace
std;
int main()
{
int K, L, M, N, O;
cout<<"Masukan Nilai K = ";
cin>>K;
cout<<"Masukan Nilai L = ";
cin>>L;
cout<<"Masukan Nilai M = ";
cin>>M;
cout<<"Masukan Nilai N = ";
cin>>N;
cout<<"Masukan Nilai O = ";
cin>>O;
cout<<endl;
K=K>>1;
L=L&5;
M=M^5;
N=N|5;
O=~O;
cout<<"Hasil dari Bitwise Right
= "<<K<<endl;
cout<<"Hasil dari Bitwise AND =
"<<L<<endl;
cout<<"Hasil dari Bitwise XOR =
"<<M<<endl;
cout<<"Hasil dari Bitwise OR =
"<<N<<endl;
cout<<"Hasil dari Bitwise NOT =
"<<O<<endl;
return 0;
}